SELAMAT DATANG

google-site-verification: google277849732119d233.html
Latest Post

Gagasan Full Day School Menuai Polemik

 Gagasan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy tentang sistem "full day school" untuk pendidikan dasar (SD dan SMP), baik negeri maupun swasta, belakangan menimbulkan kontroversi dari banyak kalangan. 
Kalangan yang menolak beranggapan bahwa gagasan ini akan menimbulkan banyak kerugian kepada anak. 
Diantaranya, anak akan kehilangan aspek sosialnya, kehilangan kesempatan bermain yang dibutuhkan bagi psikologi anak dan akan menguras energi anak yang dampaknya malah akan membuat anak stres. 
 Sedangkan menteri beralasan bahwa gagasannya itu  agar anak tidak sendiri ketika orangtua mereka masih bekerja.
"Dengan sistem full day school ini secara perlahan anak didik akan terbangun karakternya dan tidak menjadi liar di luar sekolah ketika orangtua mereka masih belum pulang dari bekerja," katanya. 
Menurut dia, kalau anak-anak tetap berada di sekolah, mereka bisa menyelesaikan tugas-tugas sekolah sampai dijemput orangtuanya seusai jam kerja.
Selain itu, anak-anak bisa pulang bersama-sama orangtua mereka sehingga ketika berada di rumah mereka tetap dalam pengawasan, khususnya oleh orangtua.
Untuk aktivitas lain misalnya mengaji bagi yang beragama Islam, menurut Mendikbud, pihak sekolah bisa memanggil guru mengaji atau ustaz dengan latar belakang dan rekam jejak yang sudah diketahui. Jika mengaji di luar, mereka dikhawatirkan akan diajari hal-hal yang menyimpang.
"Nantinya memang harus ada payung hukumnya, yakni peraturan menteri (permen). Namun, untuk saat ini masih sosialisasi terlebih dahulu secara intensif," ujarnya.

"
 

abused labor women from indonesia

abhorrent behavior of the employer against Labor Women from Indonesia abroad is often the case , like that of Labor this woman from the island of Lombok .
new work for six months in this malaysia . he did not get a proper salary even abused .
 

Eligible Haris Azhar made in the suspect ?

police reportedly coordinator contrast , bnn and tni as a suspect for alleged defamation . Haris has written article on social media about the recognition of the death row inmates Fredi Budiman on drug cases .
Haris Azhar allegedly spreading recognition of the deposit Fredi Fredi Budiman to the official $ 450 billion .
it has memimbulkan controversy Eligible Azhar made ​​in the suspect ?
 

Moringa Leaf is Amazing


I'm not so  understanding medicalthis.  This  paper stems from personal experience. My mother was 78 years old and has been since the young diabetes mellitus whose levels fluctuate between 300 _ 400 mg / dl.
We've hopeless how to cure my mother. Up comes a friend who advised mothers consume moringa leaves. At first I did not believe but do not hurt to try.
And since the mother began to consume Moringa leaf for vegetables. And the result is amazing. Gradually sugar levels stable until at levels of 120 mg / dl.
The experience that we convey to the people with the same disease and the results are almost the same, they gradually recovered.
I started out just looking to find out about the leaves will have. keloruntuk leaf body health benefits.

Moringa leaf is one vegetable that is now popular. Moringa leaf native to Indonesia has been known benefits to foreign countries. Many researchers have found
Moringa leaf has been regarded as a miracle plant that can be used as an herbal remedy all ills. Vitamin C content of Moringa leaves more than vegetables and other fruits. In addition, vitamin A and potassium in Moringa leaves are very high. No wonder if the leaves of Moringa regarded as a miracle plant that is very good for the body.
Moringa Leaves For Medical Benefits for the Body, Diabetes, Cancer
The contents in Moringa leaf is made of Moringa leaves have many benefits. Benefits for the body Moringa leaves are numerous, ranging from treating the disease in up to outside diseases. Here are some benefits that can be derived from the leaves of Moringa.
1. Healthy Skin
Moringa leaves contain vitamin C and antioxidants are also very high, both of these substances are good for skin health. Moringa leaves are used as a vegetable and consumed regularly can smooth the skin and prevent acne. Moringa leaves are pounded also be used as a facial mask can make the skin more smooth and beautiful.
2. Overcoming diabetes
One of the benefits of Moringa leaves are able to cope with diabetes. The benefits of Moringa leaves for diabetes can reduce blood sugar levels. Moringa leaves can be used as a natural insulin to cope with diabetes. Eat vegetables Moringa leaves can also prevent the blood sugar disease or diabetes.

3. Healthy eyes
Moringa leaf also contains vitamin A which is very good for the eyes. Consuming leaves of Moringa can make the eyes always in good health and lucid. Moringa leaves can also cure diseases of the eye, the way he can be eaten immediately or water decoction of the leaves of Moringa in basuhkan in the affected eye every day until cured.
4. Prevent Cancer
The antioxidants in Moringa leaves are very high, in addition Moringa leaves contain a lot of potassium. One of the benefits of Moringa leaves that can prevent cancer. The benefits of Moringa leaves for cancer is that it can slow down and even stop and remove the cancer in the body.
5. Treating arthritis
Moringa leaves are also very good for treating rheumatism. Benefits of Moringa leaf for the treatment of rheumatoid arthritis can reduce pain in the joints and can reduce the buildup of uric acid in the joints that can cure rheumatism or gout.
Moringa leaf is already very popular in both foreign and domestic. Various diseases can be treated with Moringa leaves. Besides being able to treat a variety of diseases, Moringa leaves are also very good to eat every day.
The benefits of Moringa leaves are consumed every day that can boost immunity so that the body does not get sick. In addition, Moringa can also increase immunity from viruses exist.

 

Leasing dilarang main jabel sembarangan

```Bank  Indonesia dalam Surat Edaran BI No. 15/40/DKMP tanggal 23 Sep 2013 ......mengatur bahwa syarat uang muka/DP kendaraan bermotor melalui bank minimal adalah 25% utk roda 2 dan 30% untuk kendaraan roda 3 atau lebih untuk tujuan nonproduktif, serta 20% utk roda 3 atau lebih untuk keperluan produktif```

```Kementerian Keuangan telah mengeluarkan peraturan yg melarang leasing atau perusahaan pembiayaan utk menarik secara paksa kendaraan dari nasabah yg menunggak kredit kendaraan

Hal itu tertuang dlm Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.130/PMK.010/ 2012 tentang pendaftaran Fidusia bagi perusahaan pembiayaan yg dikeluarkan tanggal 7 Oktober 2012

Menurut Undang2 No 42 Tahun 1999, fidusia adalah suatu proses mengalihkan hak milik atas suatu benda dgn dasar kepercayaan, tapi benda tersebut masih dlm penguasaan pihak yg mengalihkan

Fidusia umumnya dimasukkan dlm perjanjian kredit kendaraan bermotor Kita sebagai debitur membayar biaya jaminan fidusia tersebut.
```
*Pihak leasing wajib mendaftarkan setiap transaksi kredit di depan notaris atas perjanjian fedusia ini*,
``` Jadi perjanjian fidusia ini melindungi aset konsumen, leasing tdk bisa serta merta menarik kendaraan yg gagal bayar karna dgn perjanjian fidusia, alur yg seharusnya terjadi adalah pihak leasing melaporkan ke pengadilan! Sehingga kasus Anda akan disidangkan & pengadilan akan mengeluarkan surat keputusan utk menyita kendaraan Anda dan kendaraan Anda akan dilelang oleh pengadilan & uang hasil penjualan kendaraan melalui lelang tersebut akan digunakan utk membayar utang kredit Anda ke perusahaan leasing, lalu uang sisanya akan diberikan kepada Anda```
*Jadi jika kendaraan anda akan ditarik leasing, mintalah surat perjanjian fidusia dan sebelum ada surat fidusia tersebut jangan bolehkan penagih membawa kendaraan anda*
```Karena jika mereka membawa sepucuk surat fidusia (yg ternyata adalah palsu) silakan anda bawa ke hukum, pihak leasing akan didenda minimal Rp 1,5 milyar
Tindakan Leasing melalui Debt Collector/Mata elang yang mengambil secara paksa kendaraan dirumah, merupakan tindak pidana Pencurian
Jika pengambilan dilakukan dijalan, merupakan tindak pidana Perampasan
Mereka bisa dijerat Pasal 368, Pasal 365 KUHP Ayat 2, 3 & 4 junto```

 

Potensi Beternak Kambing

Ternak Kambing punya potensi bisnis yang cukup menggiurkan. Berdasarkan pengalaman yang dilakukan oleh Sentra Peternakan Rakyat "KAMPUNG ANGON" dalam waktu kurang lebih 2 tahun dari 10 betina indukan dapat berkembang menjadi 100 ekor.
Jumlah tersebut setara denga modal awal untuk 10 ekor betina dan 2 ekor jantan sejumlah 36 juta, maka dapat berkembang menjadi 300 juta.
 

PETANI JATIM:

PETANI JATIM: Terbanyak, Jumlah Rumah Tangga Kecil 3,4 Juta

MALANG: Jumlah rumah tangga petani kecil di Jawa Timur mencapai 3,4 juta atau sekitar 25,14% dari total rumah tangga petani kecil di Indonesia. “Jatim merupakan provinsi yang mempunyai jumlah rumah-tangga pertanian yang tertinggi yakni sebanyak 4,1 juta atau sebesar 19,33% dari total rumah-tangga pertanian di Indonesia,” ujar Djoko Koestiono, Guru Besar Ilmu Ekonomi Rumah Tangga Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya.
Dia menjelaskan rumah tangga petani kecil tidak menyebar rata di semua daerah, tetapi sangat bergantung pada banyaknya rumah tangga pertanian di daerah yang bersangkutan.
Menurutnya, posisi kedua ditempati oleh Jawa Tengah (16,89%), diikuti oleh Jawa Barat (13,66%), Sumatra Utara (5,06%), Sulawesi Selatan (4,53%), dan Lampung 4,53%, sedangkan daerah lain rata-rata kurang dari 4%.
Djoko menambahkan tekanan jumlah penduduk serta adanya alih fungsi lahan pertanian untuk permukiman dan industri membuat luas penguasaan lahan rumah tangga pertanian di Pulau Jawa semakin menyempit.
“Tanpa adanya upaya perbaikan teknologi pertanian yang dapat menggantikan fungsi lahan, penyempitan penguasaan lahan pertanian oleh rumah-tangga pertanian di Pulau Jawa akan identik dengan penurunan kinerja di sektor pertanian.”
Dengan begitu, karakteristik rumah-tangga pertanian, lanjutnya, akan berpengaruh pada aspek teknologi dan produksi di sektor pertanian. Dalam konteks pembangunan pertanian, persoalan ini akan menghambat berbagai bentuk upaya modernisasi usaha tani.
“Sementara beberapa usahatani kecil cenderung tidak adaptif terhadap perubahan teknologi karena teknologi baru tersebut disamping memberikan manfaaat tambahan bagi petani pada umumnya disertai dengan resiko kegagalan yang tinggi. Petani kecil akan cenderung bertahan dengan teknologi lama dengan resiko kegagalan yang rendah.”
Nuhfil Hanani, Ketua Pokja Ali Dewan Ketahanan Pangan Jawa Timur, mengatakan masalah yang dihadapi masyarakat dalam mengakses pangan adalah masalah pendapatan. Sampai saat ini jumlah penduduk miskin di Indonesia relatif tinggi yakni 13,3%.
“Jika kemiskinan didefinisikan sebagai ketidakmampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan kecukupan pangan setara 2.000 kalori energi per kapita per hari, maka dapat dihitung garis kemiskinan berdasarkan pendapatannya,” jelasnya.
Di Jatim, misalnya diperoleh fakta bahwa pendapatan minimal untuk kecukupan energi setara dengan pendapatan sebesar US$ 2 per kapita per hari. Angka tersebut relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan garis kemiskinan yang ditentukan pemerintah.
Golongan masyarakat dengan pendapatan kurang dari US$ 2 per kapita per hari cenderung pengeluarannya lebih tinggi untuk pangan padi-padian dan sayuran.  Sebaliknya, menurut dia, pada golongan masyarakat pendapatan lebih dari US$ 2 lebih banyak pada sumber protein, lemak, dan buah.
“Keadaan ini menunjukkan bahwa penganekaragaman konsumsi pangan erat kaitannya dengan pendapatan masyarakat,” tambahnya.(bas)
 

Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS)

Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS)

Adalah kredit investasi untuk usaha pembibitan sapi dalam rangka produksi bibit sapi potong atau sapi perah yang memperoleh subsidi bunga dari pemerintah.

Sasaran penerima KUPS :

  • Perusahaan Pembibitan
  • Koperasi
  • Koperasi Peternak

Persyaratan

Syarat Perusahaan Pembibitan :
  • Berbadan Hukum dan memiliki perijinan
  • Telah menjalankan usaha peternakan sapi minimal 3 tahun
  • Bermitra dengan kelompok peternak/gabungan kelompok peternak
  • Memperoleh rekomendasi dari Dinas Kabupaten/Kota dan Direktorat Jenderal Peternakan
  • Kondisi keuangan perusahaan di usaha peternakan sapi dalam 2 (dua) tahun sehat dari segi profitabilitas dan solvabilitas

Syarat Koperasi :

  • Telah berbadan hukum
  • Usaha dalam bidang peternakan sapi telah berjalan minimal 3 tahun
  • Memperoleh rekomendasi dari Dinas Kabupaten/Kota dan Dirjen Peternakan
  • Kondisi keuangan Koperasi di usaha peternakan sapi dalam 2 (dua) tahun sehat dari segi profitabilitas dan solvabilitas

Syarat Kelompok Peternak/Gabungan Kelompok Peternak :

  • Terdaftar pada Dinas Kabupaten/Kota setempat
  • Bermitra dengan perusahaan pembibitan atau koperasi yang memberikan minimal penjaminan pembelian dan atau jaminan pelunasan kredit
  • Memperoleh rekomendasi dari Dinas Kabupaten/Kota
  • Organisasi kelompok peternak telah berjalan minimal 1 tahun
  • Memiliki anggota dengan kriteria sebagai berikut :
    1. Berusia minimal 21 tahun atau sudah menikah
    2. Memiliki KTP setempat, telah menetap/berdomisili di desa tersebut minimal selama 12 bulan

Fitur Kredit :

  • Limit kredit maksimal Rp 66 milyar
  • Jenis kredit investasi
  • Tujuan kredit untuk pengadaan sapi betina siap bunting/bunting
  • Dana sendiri 0%
  • Suku bunga yang dibebankan kepada peternak sebesar 5%
  • Agunan adalah fixed aset
  • Bebas Biaya Provisi
 

KUPS Omong Kosong, Peternak Ponorogo Mengeluh

KUPS Omong Kosong, Peternak Ponorogo Mengeluh
KUPS Omong Kosong, Peternak Ponorogo Mengeluh
Oleh : Muh Nurcholis | 25-Nov-2010, 14:01:04 WIB
KabarIndonesia - Untuk mendorong pelaku usaha yang bergerak di bidang pembibitan sapi, pemerintah telah menetapkan skim kredit yang bersumber dari perbankan melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.05/2009 tentang Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS).

Adanya KUPS tersebut, kiranya merupakan "angin segar" bagi pengembangan usaha pembibitan sapi. Karena itu diharapkan program swasembada daging sapi yang belum dilaksanakan pada tahun 2010 dapat direalisasikan akhir tahun 2015.

Tetapi kenyataan tersebut bertolak belakang, apa yang dialami oleh 25 Kelompok Peternak se-Kabupaten Ponorogo yang tergabung dalam Asosiasi Peternak Sapi Raja Brahman (ASPIRA). Menurut  Zainal Abidin selaku ketua Aspira saat ini anggota Aspira sulit mendapatkan dana dari Program KUPS.

"Sebagai salah satu unsur penentu untuk mencapai  Swasembada Daging Sapi 2014, penyediaan bibit sapi sudah saatnya mendapatkan perhatian yang lebih serius. Untuk itu pemerintah telah memfasilitasi pengembangan modal usaha pembibitan sapi melalui skim kredit khusus berupa Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS), yang merupakan insentif bagi para pelaku usaha pembibitan sapi, dan merupakan salah satu instrument penting dalam mencapai swasembada daging sapi," kata Zainal Abidin.

KUPS merupakan program Skim Kredit Usaha Pembibitan Sapi dengan suku bunga bersubsidi yang disediakan oleh pemerintah untuk menciptakan tatanan iklim usaha yang mampu mendorong pelaku usaha bergerak di  bidang pembibitan sapi.

Dengan bunga 5 % pertahun dan selisih bunga komersial yang ditanggung pemerintah, usaha pembibitan sapi yang belum banyak dilakukan oleh pelaku usaha. Karena dinilai kurang menguntungkan dan memerlukan waktu yang lama, diharapkan akan tumbuh dan berkembang sehingga terjadi peningkatan populasi sapi. Dan tercipta lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Dia mencatat sejumlah bank yang bertugas menyalurkan KUPS adalah BRI, BNI, Bank Mandiri dan  Bank Jatim.

"Tetapi ternyata Bank BNI dan BRI yang ada di Ponorogo tidak mau menyalurkan KUPS," terangnya. Sebenarnya ia juga sudah mengajukan ke Bank Jatim tetapi juga belum ada tanda-tanda pencairan. "Sudah lebih dua bulan kita ajukan KUPS ke Bank Jatim tetapi belum ada kepastian jawaban," jelasnya.

Pihaknya berharap kepada bank yang telah ditunjuk pemerintah melaksanakan program KUPS segera merealisasikan program tersebut.

"Para peternak sudah terlalu antusias dengan program KUPS tersebut," jlentrehnya.

Selain itu Aspira juga berharap kepada Pemkab Ponorogo ikut cawe-cawe atau turun tangan dalam merealisasikan KUPS di Kabupaten Ponorogo.

"Bupati Ponorogo harus tanggap terhadap keluhan para peternak sapi di Bumi Reyog  agar KUPS benar-benar nyata dinikmati peternak bukan sebatas gembar-gembor program belaka," tukasnya. (*)
 

Lowongan Kerja Terbaru


Berniaga.com/Pekerjaan
Cari Lowongan Kerja Mulai Level Manager sampai Office Staff Disini!
 

Ayo pakai Gmail



www.google.com
Gmail Cerdas, Praktis dan Asyik Dipakai. Cobalah, Mudah dan Gratis!
 

Pemerintah Naikkan Target Produksi Padi Pada Tahun 2013


Sumber Berita : Biro Umum dan Hubungan Masyarakat
Jakarta – Pemerintah menargetkan produksi padi tahun 2013 sebesar 72,064 juta ton atau naik sebesar 4,5 persen dari produksi tahun 2012. Target tersebut dipatok berdasarkan keberhasilan pencapaian produksi padi tahun 2012. "Sasaran tahun 2012 sebesar 67 (juta ton), di ARAM II sudah 68 juta ton,” kata Menteri Pertanian, Dr. Ir. Suswono, MMA pada acara Chief Editor Meeting (CEM) dengan tema Refleksi 2012 dan Prospek 2013 Pembangunan Pertanian di Jakarta, Rabu (26/12/2012).

Mentan mengaku optimis target produksi tahun 2013 dapat tercapai, apalagi melihat ketersediaan beras dalam negeri tahun ini berhasil surplus hingga 5,7 juta ton. "Beras surplus 5,734 juta ton," jelas Mentan.

Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, kenaikan produksi padi terjadi di 26 provinsi. Kenaikan ini diantaranya karena meningkatnya penerapan budidaya teknologi anjuran, penurunan luas serangan OPT, adanya dampak perubahan Iklim serta adanya penurunan susut hasil panen.

Terkait dengan komoditas kedelai, Kementerian Pertanian menurunkan target produksi kedelai pada Tahun 2013 menjadi 1,5 juta ton dari target tahun 2013 yaitu sebesar 2,2 juta ton. “Tentang kedelai ini kita harus kerja keras betul di tahun 2013 karena beberapa kendala. Dengan melihat kondisi ini, target produksi kedelai tahun 2013 sebesar 1,5 juta ton," kata Mentan

Menurut Mentan, ada tiga kendala yang menyebabkan penurunan target ini. yaitu, tidak tersedianya perluasan areal, dimana pada tahun lalu lahan kedelai telah mencapai 622 ribu hektare tapi kini menyusut tinggal 566 ribu hektare.“Kendala lainnya ialah risiko terhadap tingginya serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) dan kurangnya daya saing kedelai terhadap komoditas lain seperti jagung atau padi,” jelas Mentan.

Ditambahkan Mentan, persaingan kedelai dengan komoditas lainnya seperti padi dan jagung yang lebih menguntungkan membuat petani tidak tertarik menanam komoditas ini. Apalagi, hingga saat ini belum ada jaminan pemasaran hasil dan harga kedelai impor yang lebih murah “Untuk itu, diperlukan kebijakan yang dapat menjamin harga kedelai yang menguntungkan bagi petani.

Peluang peningkatan produksi kedelai terbuka bila ada penetapan harga pembelian pemerintah (HPP) yang dapat membuat petani bergairah menanam kedelai,” ujar Mentan.

Sumber: Biro Umum dan Humas
 

RESI GUDANG


Pengertian Resi Gudang 
Resi Gudang (Warehouse Receipt) merupakan salah satu instrumen penting, efektif dan negotiable
(dapat diperdagangkan) serta swapped (dipertukarkan) dalam sistem pembiayaan perdagangan suatu
negara. Di samping itu Resi Gudang juga dapat dipergunakan sebagai jaminan (collateral) atau
diterima sebagai bukti penyerahan barang dalam rangka pemenuhan kontrak derivatif yang jatuh
tempo, sebagaimana terjadi dalam  suatu Kontrak Berjangka. Dengan demikian sistem Resi Gudang
dapat memfasilitasi pemberian kredit bagi dunia usaha dengan agunan inventori atau barang yang
disimpan di gudang. Resi Gudang sebagai alas hak (document of title) atas barang, dapat digunakan
sebagai agunan, karena resi gudang dijamin dengan komoditas tertentu , yang berada dalam
i. Dalam  sistem resi gudang ini,
pembiayaan yang dapat diakses oleh pemilik barang tidak hanya berasal dari  perbankan dan
lembaga keuangan non-bank, tetapi juga  dapat berasal dari investor melalui Derivatif Resi Gudang.
Manfaat Resi Gudang 
Penerapan Sistem Resi Gudang menawarkan serangkaian manfaat yang luas, bagi petani sendiri,
dunia usaha, perbankan dan bagi pemerintah. Manfaat tersebut antara lain :
ƒ Keterkendalian dan kestabilan harga komoditi. Sistem ini bermanfaat dalam menstabilkan harga
pasar, melalui fasilitasi penjualan sepanjang tahun.
ƒ Keterjaminan modal produksi. Pemegang komoditi mempunyai modal usaha untuk produksi
berkelanjutan karena adanya pembiayaan dari lembaga keuangan.
ƒ Keleluasaan penyaluran kredit bagi perbankan. Dunia perbankan nasional memperoleh manfaat
dari terbentuknya pasar bagi penyaluran kredit perbankan. Sistem resi gudang dibanyak negara
dianggap sebagai instrumen penjamin kredit tanpa resiko.
ƒ Keterjaminan produktifitas. Jaminan produksi komoditi menjadi lebih pasti karena adanya
jaminan modal usaha bagi produsen/petani.
ƒ Keterkendaliaan sediaan (stock) nasional. Sistem ini mendukung terbangunnya kemampuan
pemerintah untuk memantau dan menjaga ketahanan sediaan, melalui jaringan data dan
infromasi terintegrasi yang terbangun oleh Sistem Resi Gudang.
ƒ Keterpantauan lalu lintas produk/komoditi. Sistem ini membangun kemampuan pemerintah di
pusat dan daerah untuk meningkatkan kualitas komoditi, upaya perlindungan konsumen,
pengendalian ekosistem, pengendalian lalu lintas produk komoditi ilegal, dsb.

SISTEM RESI GUDANG DAN PERANAN PERBANKAN 
(UU No. 9 Tahun 2006 tentang Sistem Resi Gudang)
pengawasan pihak ketiga (Pengelola Gudang) yang terakreditas
Laporan Perkembangan Ekonomi dan Keuangan Daerah (PEKDA)
Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I Tahun 2007
109                    
       
                                       
ƒ Keterjaminan bahan baku industri. Sistem Resi  Gudang merupakan  bagian yang tidak
terpisahkan dari sistem pemasaran dan sistem industri yang dikembangkan negara tersebut.
Sistem Resi  Gudang telah terbukti  mampu meningkatkan  efisiensi sektor agrobisnis dan
agroindustri, karena baik produsen maupun sektor komersial terkait dapat  mengubah status
sediaan bahan mentah dan setengah jadi untuk menjadi produk yang dapat diperjualbelikan
secara luas.
ƒ Efisiensi logistik dan  distribusi. Sebagai surat berharga, Resi Gudang  dapat dialihkan atau
diperjualbelikan oleh Pemegang Resi Gudang kepada pihak ketiga, bagi dipasar yang terorganisir
(bursa) atau di luar bursa. Dengan  terjadinya pengalihan Resi Gudang  tersebut,  kepada
Pemegang Resi Gudang yang baru, diberikan hak untuk mengambil barang sesuai  dengan
deskripsi yang tercantum di dalamnya. Dengan demikian akan tercipta suatu sistem perdagangan
yang lebih efisien dengan dihilangkannnya komponen biaya pemindahan barang.
ƒ Kontribusi fiskal. Melalui transaksi-transaksi Resi Gudang, Pemerintah memperoleh manfaat fiskal
yang salama ini bersifat potensial.
UU Nomor 9 Tahun 2006 Tentang Sistem Resi Gudang
Tujuan diberlakukannya UU Sistem Resi Gudang adalah untuk memberikan dan meningkatkan akses
masyarakat terhadap kepastian hukum, melindungi masyarakat dan memperluas akses mereka untuk
memanfaatkan fasilitas pembiayaan. UU tersebut menjawab kebutuhan akan suatu instumen yang
dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang selama ini terkenda  untuk memperolah pembiayaan
usaha. UU Sistem Resi Gudang memberikan manfaat bagi, terutama bagi pengusaha kecil  dan
menengah, petani dan kelompok tani, perusahaan pengelola gudang, perusahaan pemberi pinjaman
dan bank, untuk mengakses permodalan guna meningkatkan usahannya.
 

Bisnis OL Profit Pasti

 

Income Rp 38 Juta / bulan

 

Anda Butuh Uang ?

 

Download Proposal Kredit Bank



Download Proposal Kredit Bank

Untuk membantu rekan pembaca blog, yang bermaksud membuat Proposal Kredit disini saya sediakan link template Proposal Kredit Bank. Dalam mengisi form disesuaikan saja dengan kondisi perusahaannya. Jangan memaksakan sama dengan template, yang bisanya saja. Mohon maaf mungkin bila nanti ada pertanyaan, saya tidak bisa cepat merespon. Link download disinidownload Proposal Kredit Bank.
 

Budidaya Jahe



 1. Sejarah Singkat
Jahe merupakan tanaman obat berupa tumbuhan rumpun berbatang semu. Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India sampai Cina. Oleh karena itu kedua bangsa ini disebut-sebut sebagai bangsa yang pertama kali memanfaatkan jahe terutama sebagai bahan minuman, bumbu masak dan obat-obatan tradisional. Jahe termasuk dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae), se-famili dengan temu-temuan lainnya seperti temu lawak (Cucuma xanthorrizha), temu hitam (Curcuma aeruginosa), kunyit (Curcuma domestica), kencur (Kaempferia galanga), lengkuas (Languas galanga) dan lain-lain. Nama daerah jahe antara lain halia (Aceh), beeuing (Gayo), bahing (Batak Karo), sipodeh (Minangkabau), jahi (Lampung), jahe (Sunda), jae (Jawa dan Bali), jhai (Madura), melito (Gorontalo), geraka (Ternate), dsb.
2. Uraian Tanaman
2.1 Klasifikasi
Divisi                   : Spermatophyta
Sub-divisi                        : Angiospermae
Kelas                   : Monocotyledoneae
Ordo                    : Zingiberales
Famili                  : Zingiberaceae
Genus                  : Zingiber
Species               :Zingiber officinale

2.2 Deskripsi
Terna berbatang semu, tinggi 30 cm sampai 1 m, rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga. Daun sempit, panjang 15 – 23 mm, lebar 8 – 15 mm ; tangkai daun berbulu, panjang 2 – 4 mm ; bentuk lidah daun memanjang, panjang 7,5 – 10 mm, dan tidak berbulu; seludang agak berbulu. Perbungaan berupa malai tersembul dipermukaan tanah, berbentuk tongkat atau bundar telur yang sempit, 2,75 – 3 kali lebarnya, sangat tajam ; panjang malai 3,5 – 5 cm, lebar 1,5 – 1,75 cm ; gagang bunga hampir tidak berbulu, panjang 25 cm, rahis berbulu jarang ; sisik pada gagang terdapat 5 – 7 buah, berbentuk lanset, letaknya berdekatan atau rapat, hampir tidak berbulu, panjang sisik 3 – 5 cm; daun pelindung berbentuk bundar telur terbalik, bundar pada ujungnya, tidak berbulu, berwarna hijau cerah, panjang 2,5 cm, lebar 1 – 1,75 cm ; mahkota bunga berbentuk tabung 2 – 2,5 cm, helainya agak sempit, berbentuk tajam, berwarna kuning kehijauan, panjang 1,5 – 2,5 mm, lebar 3 – 3,5 mm, bibir berwarna ungu, gelap, berbintik-bintik berwarna putih kekuningan, panjang 12 – 15 mm ; kepala sari berwarna ungu, panjang 9 mm ; tangkai putik 2

2.3 Jenis Tanaman
Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran, bentuk dan warna rimpangnya. Umumnya dikenal 3 varietas jahe, yaitu :
1)   Jahe putih/kuning besar atau disebut juga jahe gajah atau jahe badak Rimpangnya lebih besar dan gemuk, ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua varietas lainnya. Jenis jahe ini bias dikonsumsi baik saat berumur muda maupun berumur tua, baik sebagai jahe segar maupun jahe olahan.
2)   Jahe putih/kuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau jahe emprit Ruasnya kecil, agak rata sampai agak sedikit menggembung. Jahe ini selalu dipanen setelah berumur tua. Kandungan minyak atsirinya lebih besar dari pada jahe gajah, sehingga rasanya lebih pedas, disamping seratnya tinggi. Jahe ini cocok untuk ramuan obat-obatan, atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak atsirinya.
3)   Jahe merah. Rimpangnya berwarna merah dan lebih kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil, jahe merah selalu dipanen setelah tua, dan juga memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan jahe kecil, sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan.

3. Manfaat Tanaman
Rimpang jahe dapat digunakan sebagai bumbu masak, pemberi aroma dan rasa pada makanan seperti roti, kue, biskuit, kembang gula dan berbagai minuman. Jahe juga dapat digunakan pada industri obat, minyak wangi, industri jamu tradisional, diolah menjadi asinan jahe, dibuat acar, lalap, bandrek, sekoteng dan sirup. Dewasa ini para petani cabe menggunakan jahe sebagai pestisida alami. Dalam perdagangan jahe dijual dalam bentuk segar, kering, jahe bubuk dan awetan jahe. Disamping itu terdapat hasil olahan jahe seperti: minyak astiri dan koresin yang diperoleh dengan cara penyulingan yang berguna sebagai bahan pencampur dalam minuman beralkohol, es krim, campuran sosis dan lain-lain.
Adapun manfaat secara pharmakologi antara lain adalah sebagai karminatif (peluruh kentut), anti muntah, pereda kejang, anti pengerasan pembuluh darah, peluruh keringat, anti inflamasi, anti mikroba dan parasit, anti piretik, anti rematik, serta merangsang pengeluaran getah lambung dan getah empedu.

4. Sentra Penanaman
Terdapat di seluruh Indonesia, ditanam di kebun dan di pekarangan. Pada saat ini jahe telah banyak dibudidayakan di Australia, Srilangka, Cina, Mesir, Yunani, India, Indonesia, Jamaika, Jepang, Meksiko, Nigeria, Pakistan. Jahe dari Jamaika mempunyai kualitas tertinggi, sedangkan India merupakan negara produsen jahe terbesar, yaitu lebih dari 50 % dari total produksi jahe dunia.

5. Syarat Pertumbuhan
5.1. Iklim
1)   Tanaman jahe membutuhkan curah hujan relatif tinggi, yaitu antara 2.500-4.000 mm/tahun.
2)   Pada umur 2,5 sampai 7 bulan atau lebih tanaman jahe memerlukan sinar matahari. Dengan kata lain penanaman jahe dilakukan di tempat yang terbuka sehingga mendapat sinar matahari sepanjang hari.
3)   Suhu udara optimum untuk budidaya tanaman jahe antara 20-35 oC.
5.2. Media Tanam
1)   Tanaman jahe paling cocok ditanam pada tanah yang subur, gembur dan banyak mengandung humus.
2)   Tekstur tanah yang baik adalah lempung berpasir, liat berpasir dan tanah laterik.
3)   Tanaman jahe dapat tumbuh pada keasaman tanah (pH) sekitar 4,3-7,4. Tetapi keasaman tanah (pH) optimum untuk jahe gajah adalah 6,8-7,0.
5.3. Ketinggian Tempat
1)   Jahe tumbuh baik di daerah tropis dan subtropis dengan ketinggian 0 - 2.000 m dpl.
2)   Di Indonesia pada umumnya ditanam pada ketinggian 200 - 600 m dpl.


6. Pedoman Budidaya
6.1. Pembibitan

1)   Persyaratan Bibit
Bibit berkualitas adalah bibit yang memenuhi syarat mutu genetik, mutu fisiologik (persentase tumbuh yang tinggi), dan mutu fisik. Yang dimaksud dengan mutu fisik adalah bibit yang bebas hama dan penyakit. Oleh karena itu kriteria yang harus dipenuhi antara lain:
a. Bahan bibit diambil langsung dari kebun (bukan dari pasar).
b. Dipilih bahan bibit dari tanaman yang sudah tua (berumur 9-10 bulan).
c. Dipilih pula dari tanaman yang sehat dan kulit rimpang tidak terluka atau lecet.
2) Teknik Penyemaian Bibit
   Untuk pertumbuhan tanaman yang serentak atau seragam, bibit jangan langsung ditanam sebaiknya terlebih dahulu dikecambahkan. Penyemaian bibit dapat dilakukan dengan peti kayu atau dengan bedengan.
a. Penyemaian pada peti kayu
   Rimpang jahe yang baru dipanen dijemur sementara (tidak sampai kering), kemudian disimpan sekitar 1-1,5 bulan. Patahkan rimpang tersebut dengan tangan dimana setiap potongan memiliki 3-5 mata tunas dan dijemur ulang 1/2-1 hari. Selanjutnya potongan bakal bibit tersebut dikemas ke dalam karung beranyaman jarang, lalu dicelupkan dalam larutan fungisida dan zat pengatur tumbuh sekitar 1 menit kemudian keringkan. Setelah itu dimasukkan kedalam peti kayu. Lakukan cara penyemaian dengan peti kayu sebagai berikut: pada bagian dasar peti kayu diletakkan bakal bibit selapis, kemudian di atasnya diberi abu gosok atau sekam padi, demikian seterusnya sehingga yang paling atas adalah abu gosok atau sekam padi tersebut. Setelah 2-4 minggu lagi, bibit jahe tersebut sudah disemai.
b. Penyemaian pada bedengan
   Buat rumah penyemaian sederhana ukuran 10 x 8 m untuk menanam bibit 1 ton (kebutuhan jahe gajah seluas 1 ha). Di dalam rumah penyemaian tersebut dibuat bedengan dari tumpukan jerami setebal 10 cm. Rimpang bakal bibit disusun pada bedengan jerami lalu ditutup jerami, dan di atasnya diberi rimpang lalu diberi jerami pula, demikian seterusnya, sehingga didapatkan 4 susunan lapis rimpang dengan bagian atas berupa jerami. Perawatan bibit pada bedengan dapat dilakukan dengan penyiraman setiap hari dan sesekali disemprot dengan fungisida. Setelah 2 minggu, biasanya rimpang sudah bertunas. Bila bibit bertunas dipilih agar tidak terbawa bibit berkualitas rendah. Bibit hasil seleksi itu dipatah-patahkan dengan tangan dan setiap potongan memiliki 3-5 mata tunas dan beratnya 40-60 gram.
3)   Penyiapan Bibit
Sebelum ditanam, bibit harus dibebaskan dari ancaman penyakit dengan cara bibit tersebut dimasukkan ke dalam karung dan dicelupkan ke dalam larutan fungisida sekitar 8 jam. Kemudian bibit dijemur 2-4 jam, barulah ditanam.
6.2. Pengolahan Media Tanam
1) Persiapan Lahan
   Untuk mendapatkan hasil panen yang optimal harus diperhatikan syaratsyarat tumbuh yang dibutuhkan tanaman jahe. Bila keasaman tanah yang ada tidak sesuai dengan keasaman tanah yang dibutuhkan tanaman jahe, maka harus ditambah atau dikurangi keasaman dengan kapur.
2) Pembukaan Lahan
   Pengolahan tanah diawali dengan dibajak sedalam kurang lebih dari 30 cm dengan tujuan untuk mendapatkan kondisi tanah yang gembur atau remah dan membersihkan tanaman pengganggu. Setelah itu tanah dibiarkan 2-4 minggu agar gas-gas beracun menguap serta bibit penyakit dan hama akan mati terkena sinar matahari. Apabila pada pengolahan tanah pertama dirasakan belum juga gembur, maka dapat dilakukan pengolahan tanah yang kedua sekitar 2-3 minggu sebelum tanam dan sekaligus diberikan pupuk kandang dengan dosis 1.500-2.500 kg.
3) Pembentukan Bedengan
   Pada daerah-daerah yang kondisi air tanahnya jelek dan sekaligus untuk encegah terjadinya genangan air, sebaiknya tanah diolah menjadi bedengan-bedengan engan ukuran tinggi 20-30 cm, lebar 80-100 cm, sedangkan anjangnya disesuaikan dengan kondisi lahan.
4) Pengapuran
   Pada tanah dengan pH rendah, sebagian besar unsur-unsur hara didalamnya, Terutama fosfor (p) dan calcium (Ca) dalam keadaan tidak tersedia atau sulit diserap. Kondisi tanah yang masam ini dapat menjadi media perkembangan beberapa cendawan penyebab penyakit fusarium sp dan pythium sp. Pengapuran juga berfungsi menambah unsur kalium yang sangat diperlukan tanaman untuk mengeraskan bagian tanaman yang berkayu, merangsang pembentukan bulu-bulu akar, mempertebal dinding sel buah dan merangsang pembentukan biji.

a. Derajat keasaman < 4 (paling asam): kebutuhan dolomit > 10 ton/ha.
b. Derajat keasaman 5 (asam): kebutuhan dolomit 5.5 ton/ha.
c. Derajat keasaman 6 (agak asam): kebutuhan dolomit 0.8 ton/ha.
6.3. Teknik Penanaman
1) Penentuan Pola Tanaman
   Pembudidayaan jahe secara monokultur pada suatu daerah tertentu memang dinilai cukup rasional, karena mampu memberikan produksi dan produksi tinggi. Namun di daerah, pembudidayaan tanaman jahe secara monokultur kurang dapat diterima karena selalu menimbulkan kerugian. Penanaman jahe secara tumpangsari dengan tanaman lain mempunyai keuntungan-keuntungan sebagai berikut :
a. Mengurangi kerugian yang disebabkan naik turunnya harga.
b. Menekan biaya kerja, seperti: tenaga kerja pemeliharaan tanaman.
c. Meningkatkan produktivitas lahan.
d. Memperbaiki sifat fisik dan mengawetkan tanah akibat rendahnya pertumbuhan gulma (tanaman pengganggu).
Praktek di lapangan, ada jahe yang ditumpangsarikan dengan sayursayuran, seperti ketimun, bawang merah, cabe rawit, buncis dan lain-lain. Ada juga yang ditumpangsarikan dengan palawija, seperti jagung, kacang tanah dan beberapa kacang-kacangan lainnya.
2) Pembutan Lubang Tanam
   Untuk menghindari pertumbuhan jahe yang jelek, karena kondisi air tanah yang buruk, maka sebaiknya tanah diolah menjadi bedengan-bedengan. Selanjutnya buat lubang-lubang kecil atau alur sedalam 3-7,5 cm untuk menanam bibit.
3) Cara Penanaman
   Cara penanaman dilakukan dengan cara melekatkan bibit rimpang secara rebah ke dalam lubang tanam atau alur yang sudah disiapkan.
4) Perioda Tanam
   Penanaman jahe sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan sekitar bulan September dan Oktober. Hal ini dimungkinkan karena tanaman muda akan membutuhkan air cukup banyak untuk pertumbuhannya.
6.4. Pemeliharaan Tanaman
1) Penyulaman
Sekitar 2-3 minggu setelah tanam, hendaknya diadakan untuk melihat rimpang yang mati. Bila demikian harus segera dilaksanakan penyulaman gar pertumbuhan bibit sulaman itu tidak jauh tertinggal dengan tanaman lain, maka sebaiknya dipilih bibit rimpang yang baik serta pemeliharaan yang benar.
2) Penyiangan
Penyiangan pertama dilakukan ketika tanaman jahe berumur 2-4 minggu kemudian dilanjutkan 3-6 minggu sekali. Tergantung pada kondisi tanaman pengganggu yang tumbuh. Namun setelah jahe berumur 6-7 bulan, sebaiknya tidak perlu dilakukan penyiangan lagi, sebab pada umur tersebut rimpangnya mulai besar.
3) Pembubunan
Tanaman jahe memerlukan tanah yang peredaran udara dan air dapat berjalan dengan baik, maka tanah harus digemburkan. Disamping itu tujuan pembubunan untuk menimbun rimpang jahe yang kadang-kadang muncul ke atas permukaan tanah. Apabila tanaman jahe masih muda, cukup tanah dicangkul tipis di sekeliling rumpun dengan jarak kurang lebih 30 cm. Pada bulan berikutnya dapat diperdalam dan diperlebar setiap kali pembubunan akan berbentuk gubidan dan sekaligus terbentuk sistem pengairan yang berfungsi untuk menyalurkan kelebihan air.
Pertama kali dilakukan pembumbunan pada waktu tanaman jahe berbentuk rumpun yang terdiri atas 3-4 batang semu, umumnya pembubunan dilakukan 2-3 kali selama umur tanaman jahe. Namun tergantung kepada kondisi tanah dan banyaknya hujan.
4) Pemupukan
a. Pemupukan Organik
   Pada pertanian organik yang tidak menggunakan bahan kimia termasuk pupuk buatan dan obat-obatan, maka pemupukan secara organik yaitu dengan menggunakan pupuk kompos organik atau pupuk kandang dilakukan lebih sering disbanding kalau kita menggunakan pupuk buatan. Adapun pemberian pupuk kompos organik ini dilakukan pada awal pertanaman pada saat pembuatan guludan sebagai pupuk dasar sebanyak 60 – 80 ton per hektar yang ditebar dan dicampur tanah olahan. Untuk menghemat pemakaian pupuk kompos dapat juga dilakukan dengan jalan mengisi tiap-tiap lobang tanam di awal pertanaman sebanyak 0.5 – 1kg per tanaman. Pupuk sisipan selanjutnya dilakukan pada umur 2 – 3 bulan, 4 – 6 bulan, dan 8 – 10 bulan. Adapun dosis pupuk sisipan sebanyak 2 – 3 kg per tanaman. Pemberian pupuk kompos ini biasanya dilakukan setelah kegiatan penyiangan dan bersamaan dengan kegiatan pembubunan.
b. Pemupukan Konvensional
Selain pupuk dasar (pada awal penanaman), tanaman jahe perlu diberi pupuk susulan kedua (pada saat tanaman berumur 2-4 bulan). Pupuk dasar yang digunakan adalah pupuk organik 15-20 ton/ha. Pemupukan tahap kedua digunakan pupuk kandang dan pupuk buatan (urea 20 gram/pohon; TSP 10 gram/pohon; dan ZK 10 gram/pohon), serta K2O (112 kg/ha) pada tanaman yang berumur 4 bulan. Pemupukan juga dilakukan dengan pupuk nitrogen (60 kg/ha), P2O5 (50 kg/ha), dan K2O (75 kg/ha). Pupuk P diberikan pada awal tanam, pupuk N dan K diberikan pada awal tanam (1/3 dosis) dan sisanya (2/3 dosis) diberikan pada saat tanaman berumur 2 bulan dan 4 bulan. Pupuk diberikan dengan ditebarkan secara merata di sekitar tanaman atau dalam bentuk alur dan ditanam di sela-sela tanaman
5) Pengairan dan Penyiraman
Tanaman Jahe tidak memerlukan air yang terlalu banyak untuk pertumbuhannya, akan tetapi pada awal masa tanam diusahakan penanaman pada awal musim hujan sekitar bulan September;
6) Waktu Penyemprotan Pestisida
Penyemprotan pestisida sebaiknya dilakukan mulai dari saat penyimpanan bibit yang untuk disemai dan pada saat pemeliharaan. Penyemprotan pestisida pada fase pemeliharaan biasanya dicampur dengan pupuk organik cair atau vitamin-vitamin yang mendorong pertumbuhan jahe.

 

Budidaya Jahe



 1. Sejarah Singkat
Jahe merupakan tanaman obat berupa tumbuhan rumpun berbatang semu. Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India sampai Cina. Oleh karena itu kedua bangsa ini disebut-sebut sebagai bangsa yang pertama kali memanfaatkan jahe terutama sebagai bahan minuman, bumbu masak dan obat-obatan tradisional. Jahe termasuk dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae), se-famili dengan temu-temuan lainnya seperti temu lawak (Cucuma xanthorrizha), temu hitam (Curcuma aeruginosa), kunyit (Curcuma domestica), kencur (Kaempferia galanga), lengkuas (Languas galanga) dan lain-lain. Nama daerah jahe antara lain halia (Aceh), beeuing (Gayo), bahing (Batak Karo), sipodeh (Minangkabau), jahi (Lampung), jahe (Sunda), jae (Jawa dan Bali), jhai (Madura), melito (Gorontalo), geraka (Ternate), dsb.
2. Uraian Tanaman
2.1 Klasifikasi
Divisi                   : Spermatophyta
Sub-divisi                        : Angiospermae
Kelas                   : Monocotyledoneae
Ordo                    : Zingiberales
Famili                  : Zingiberaceae
Genus                  : Zingiber
Species               :Zingiber officinale

2.2 Deskripsi
Terna berbatang semu, tinggi 30 cm sampai 1 m, rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga. Daun sempit, panjang 15 – 23 mm, lebar 8 – 15 mm ; tangkai daun berbulu, panjang 2 – 4 mm ; bentuk lidah daun memanjang, panjang 7,5 – 10 mm, dan tidak berbulu; seludang agak berbulu. Perbungaan berupa malai tersembul dipermukaan tanah, berbentuk tongkat atau bundar telur yang sempit, 2,75 – 3 kali lebarnya, sangat tajam ; panjang malai 3,5 – 5 cm, lebar 1,5 – 1,75 cm ; gagang bunga hampir tidak berbulu, panjang 25 cm, rahis berbulu jarang ; sisik pada gagang terdapat 5 – 7 buah, berbentuk lanset, letaknya berdekatan atau rapat, hampir tidak berbulu, panjang sisik 3 – 5 cm; daun pelindung berbentuk bundar telur terbalik, bundar pada ujungnya, tidak berbulu, berwarna hijau cerah, panjang 2,5 cm, lebar 1 – 1,75 cm ; mahkota bunga berbentuk tabung 2 – 2,5 cm, helainya agak sempit, berbentuk tajam, berwarna kuning kehijauan, panjang 1,5 – 2,5 mm, lebar 3 – 3,5 mm, bibir berwarna ungu, gelap, berbintik-bintik berwarna putih kekuningan, panjang 12 – 15 mm ; kepala sari berwarna ungu, panjang 9 mm ; tangkai putik 2

2.3 Jenis Tanaman
Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran, bentuk dan warna rimpangnya. Umumnya dikenal 3 varietas jahe, yaitu :
1)   Jahe putih/kuning besar atau disebut juga jahe gajah atau jahe badak Rimpangnya lebih besar dan gemuk, ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua varietas lainnya. Jenis jahe ini bias dikonsumsi baik saat berumur muda maupun berumur tua, baik sebagai jahe segar maupun jahe olahan.
2)   Jahe putih/kuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau jahe emprit Ruasnya kecil, agak rata sampai agak sedikit menggembung. Jahe ini selalu dipanen setelah berumur tua. Kandungan minyak atsirinya lebih besar dari pada jahe gajah, sehingga rasanya lebih pedas, disamping seratnya tinggi. Jahe ini cocok untuk ramuan obat-obatan, atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak atsirinya.
3)   Jahe merah. Rimpangnya berwarna merah dan lebih kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil, jahe merah selalu dipanen setelah tua, dan juga memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan jahe kecil, sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan.

3. Manfaat Tanaman
Rimpang jahe dapat digunakan sebagai bumbu masak, pemberi aroma dan rasa pada makanan seperti roti, kue, biskuit, kembang gula dan berbagai minuman. Jahe juga dapat digunakan pada industri obat, minyak wangi, industri jamu tradisional, diolah menjadi asinan jahe, dibuat acar, lalap, bandrek, sekoteng dan sirup. Dewasa ini para petani cabe menggunakan jahe sebagai pestisida alami. Dalam perdagangan jahe dijual dalam bentuk segar, kering, jahe bubuk dan awetan jahe. Disamping itu terdapat hasil olahan jahe seperti: minyak astiri dan koresin yang diperoleh dengan cara penyulingan yang berguna sebagai bahan pencampur dalam minuman beralkohol, es krim, campuran sosis dan lain-lain.
Adapun manfaat secara pharmakologi antara lain adalah sebagai karminatif (peluruh kentut), anti muntah, pereda kejang, anti pengerasan pembuluh darah, peluruh keringat, anti inflamasi, anti mikroba dan parasit, anti piretik, anti rematik, serta merangsang pengeluaran getah lambung dan getah empedu.

4. Sentra Penanaman
Terdapat di seluruh Indonesia, ditanam di kebun dan di pekarangan. Pada saat ini jahe telah banyak dibudidayakan di Australia, Srilangka, Cina, Mesir, Yunani, India, Indonesia, Jamaika, Jepang, Meksiko, Nigeria, Pakistan. Jahe dari Jamaika mempunyai kualitas tertinggi, sedangkan India merupakan negara produsen jahe terbesar, yaitu lebih dari 50 % dari total produksi jahe dunia.

5. Syarat Pertumbuhan
5.1. Iklim
1)   Tanaman jahe membutuhkan curah hujan relatif tinggi, yaitu antara 2.500-4.000 mm/tahun.
2)   Pada umur 2,5 sampai 7 bulan atau lebih tanaman jahe memerlukan sinar matahari. Dengan kata lain penanaman jahe dilakukan di tempat yang terbuka sehingga mendapat sinar matahari sepanjang hari.
3)   Suhu udara optimum untuk budidaya tanaman jahe antara 20-35 oC.
5.2. Media Tanam
1)   Tanaman jahe paling cocok ditanam pada tanah yang subur, gembur dan banyak mengandung humus.
2)   Tekstur tanah yang baik adalah lempung berpasir, liat berpasir dan tanah laterik.
3)   Tanaman jahe dapat tumbuh pada keasaman tanah (pH) sekitar 4,3-7,4. Tetapi keasaman tanah (pH) optimum untuk jahe gajah adalah 6,8-7,0.
5.3. Ketinggian Tempat
1)   Jahe tumbuh baik di daerah tropis dan subtropis dengan ketinggian 0 - 2.000 m dpl.
2)   Di Indonesia pada umumnya ditanam pada ketinggian 200 - 600 m dpl.


6. Pedoman Budidaya
6.1. Pembibitan

1)   Persyaratan Bibit
Bibit berkualitas adalah bibit yang memenuhi syarat mutu genetik, mutu fisiologik (persentase tumbuh yang tinggi), dan mutu fisik. Yang dimaksud dengan mutu fisik adalah bibit yang bebas hama dan penyakit. Oleh karena itu kriteria yang harus dipenuhi antara lain:
a. Bahan bibit diambil langsung dari kebun (bukan dari pasar).
b. Dipilih bahan bibit dari tanaman yang sudah tua (berumur 9-10 bulan).
c. Dipilih pula dari tanaman yang sehat dan kulit rimpang tidak terluka atau lecet.
2) Teknik Penyemaian Bibit
   Untuk pertumbuhan tanaman yang serentak atau seragam, bibit jangan langsung ditanam sebaiknya terlebih dahulu dikecambahkan. Penyemaian bibit dapat dilakukan dengan peti kayu atau dengan bedengan.
a. Penyemaian pada peti kayu
   Rimpang jahe yang baru dipanen dijemur sementara (tidak sampai kering), kemudian disimpan sekitar 1-1,5 bulan. Patahkan rimpang tersebut dengan tangan dimana setiap potongan memiliki 3-5 mata tunas dan dijemur ulang 1/2-1 hari. Selanjutnya potongan bakal bibit tersebut dikemas ke dalam karung beranyaman jarang, lalu dicelupkan dalam larutan fungisida dan zat pengatur tumbuh sekitar 1 menit kemudian keringkan. Setelah itu dimasukkan kedalam peti kayu. Lakukan cara penyemaian dengan peti kayu sebagai berikut: pada bagian dasar peti kayu diletakkan bakal bibit selapis, kemudian di atasnya diberi abu gosok atau sekam padi, demikian seterusnya sehingga yang paling atas adalah abu gosok atau sekam padi tersebut. Setelah 2-4 minggu lagi, bibit jahe tersebut sudah disemai.
b. Penyemaian pada bedengan
   Buat rumah penyemaian sederhana ukuran 10 x 8 m untuk menanam bibit 1 ton (kebutuhan jahe gajah seluas 1 ha). Di dalam rumah penyemaian tersebut dibuat bedengan dari tumpukan jerami setebal 10 cm. Rimpang bakal bibit disusun pada bedengan jerami lalu ditutup jerami, dan di atasnya diberi rimpang lalu diberi jerami pula, demikian seterusnya, sehingga didapatkan 4 susunan lapis rimpang dengan bagian atas berupa jerami. Perawatan bibit pada bedengan dapat dilakukan dengan penyiraman setiap hari dan sesekali disemprot dengan fungisida. Setelah 2 minggu, biasanya rimpang sudah bertunas. Bila bibit bertunas dipilih agar tidak terbawa bibit berkualitas rendah. Bibit hasil seleksi itu dipatah-patahkan dengan tangan dan setiap potongan memiliki 3-5 mata tunas dan beratnya 40-60 gram.
3)   Penyiapan Bibit
Sebelum ditanam, bibit harus dibebaskan dari ancaman penyakit dengan cara bibit tersebut dimasukkan ke dalam karung dan dicelupkan ke dalam larutan fungisida sekitar 8 jam. Kemudian bibit dijemur 2-4 jam, barulah ditanam.
6.2. Pengolahan Media Tanam
1) Persiapan Lahan
   Untuk mendapatkan hasil panen yang optimal harus diperhatikan syaratsyarat tumbuh yang dibutuhkan tanaman jahe. Bila keasaman tanah yang ada tidak sesuai dengan keasaman tanah yang dibutuhkan tanaman jahe, maka harus ditambah atau dikurangi keasaman dengan kapur.
2) Pembukaan Lahan
   Pengolahan tanah diawali dengan dibajak sedalam kurang lebih dari 30 cm dengan tujuan untuk mendapatkan kondisi tanah yang gembur atau remah dan membersihkan tanaman pengganggu. Setelah itu tanah dibiarkan 2-4 minggu agar gas-gas beracun menguap serta bibit penyakit dan hama akan mati terkena sinar matahari. Apabila pada pengolahan tanah pertama dirasakan belum juga gembur, maka dapat dilakukan pengolahan tanah yang kedua sekitar 2-3 minggu sebelum tanam dan sekaligus diberikan pupuk kandang dengan dosis 1.500-2.500 kg.
3) Pembentukan Bedengan
   Pada daerah-daerah yang kondisi air tanahnya jelek dan sekaligus untuk encegah terjadinya genangan air, sebaiknya tanah diolah menjadi bedengan-bedengan engan ukuran tinggi 20-30 cm, lebar 80-100 cm, sedangkan anjangnya disesuaikan dengan kondisi lahan.
4) Pengapuran
   Pada tanah dengan pH rendah, sebagian besar unsur-unsur hara didalamnya, Terutama fosfor (p) dan calcium (Ca) dalam keadaan tidak tersedia atau sulit diserap. Kondisi tanah yang masam ini dapat menjadi media perkembangan beberapa cendawan penyebab penyakit fusarium sp dan pythium sp. Pengapuran juga berfungsi menambah unsur kalium yang sangat diperlukan tanaman untuk mengeraskan bagian tanaman yang berkayu, merangsang pembentukan bulu-bulu akar, mempertebal dinding sel buah dan merangsang pembentukan biji.

a. Derajat keasaman < 4 (paling asam): kebutuhan dolomit > 10 ton/ha.
b. Derajat keasaman 5 (asam): kebutuhan dolomit 5.5 ton/ha.
c. Derajat keasaman 6 (agak asam): kebutuhan dolomit 0.8 ton/ha.
6.3. Teknik Penanaman
1) Penentuan Pola Tanaman
   Pembudidayaan jahe secara monokultur pada suatu daerah tertentu memang dinilai cukup rasional, karena mampu memberikan produksi dan produksi tinggi. Namun di daerah, pembudidayaan tanaman jahe secara monokultur kurang dapat diterima karena selalu menimbulkan kerugian. Penanaman jahe secara tumpangsari dengan tanaman lain mempunyai keuntungan-keuntungan sebagai berikut :
a. Mengurangi kerugian yang disebabkan naik turunnya harga.
b. Menekan biaya kerja, seperti: tenaga kerja pemeliharaan tanaman.
c. Meningkatkan produktivitas lahan.
d. Memperbaiki sifat fisik dan mengawetkan tanah akibat rendahnya pertumbuhan gulma (tanaman pengganggu).
Praktek di lapangan, ada jahe yang ditumpangsarikan dengan sayursayuran, seperti ketimun, bawang merah, cabe rawit, buncis dan lain-lain. Ada juga yang ditumpangsarikan dengan palawija, seperti jagung, kacang tanah dan beberapa kacang-kacangan lainnya.
2) Pembutan Lubang Tanam
   Untuk menghindari pertumbuhan jahe yang jelek, karena kondisi air tanah yang buruk, maka sebaiknya tanah diolah menjadi bedengan-bedengan. Selanjutnya buat lubang-lubang kecil atau alur sedalam 3-7,5 cm untuk menanam bibit.
3) Cara Penanaman
   Cara penanaman dilakukan dengan cara melekatkan bibit rimpang secara rebah ke dalam lubang tanam atau alur yang sudah disiapkan.
4) Perioda Tanam
   Penanaman jahe sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan sekitar bulan September dan Oktober. Hal ini dimungkinkan karena tanaman muda akan membutuhkan air cukup banyak untuk pertumbuhannya.
6.4. Pemeliharaan Tanaman
1) Penyulaman
Sekitar 2-3 minggu setelah tanam, hendaknya diadakan untuk melihat rimpang yang mati. Bila demikian harus segera dilaksanakan penyulaman gar pertumbuhan bibit sulaman itu tidak jauh tertinggal dengan tanaman lain, maka sebaiknya dipilih bibit rimpang yang baik serta pemeliharaan yang benar.
2) Penyiangan
Penyiangan pertama dilakukan ketika tanaman jahe berumur 2-4 minggu kemudian dilanjutkan 3-6 minggu sekali. Tergantung pada kondisi tanaman pengganggu yang tumbuh. Namun setelah jahe berumur 6-7 bulan, sebaiknya tidak perlu dilakukan penyiangan lagi, sebab pada umur tersebut rimpangnya mulai besar.
3) Pembubunan
Tanaman jahe memerlukan tanah yang peredaran udara dan air dapat berjalan dengan baik, maka tanah harus digemburkan. Disamping itu tujuan pembubunan untuk menimbun rimpang jahe yang kadang-kadang muncul ke atas permukaan tanah. Apabila tanaman jahe masih muda, cukup tanah dicangkul tipis di sekeliling rumpun dengan jarak kurang lebih 30 cm. Pada bulan berikutnya dapat diperdalam dan diperlebar setiap kali pembubunan akan berbentuk gubidan dan sekaligus terbentuk sistem pengairan yang berfungsi untuk menyalurkan kelebihan air.
Pertama kali dilakukan pembumbunan pada waktu tanaman jahe berbentuk rumpun yang terdiri atas 3-4 batang semu, umumnya pembubunan dilakukan 2-3 kali selama umur tanaman jahe. Namun tergantung kepada kondisi tanah dan banyaknya hujan.
4) Pemupukan
a. Pemupukan Organik
   Pada pertanian organik yang tidak menggunakan bahan kimia termasuk pupuk buatan dan obat-obatan, maka pemupukan secara organik yaitu dengan menggunakan pupuk kompos organik atau pupuk kandang dilakukan lebih sering disbanding kalau kita menggunakan pupuk buatan. Adapun pemberian pupuk kompos organik ini dilakukan pada awal pertanaman pada saat pembuatan guludan sebagai pupuk dasar sebanyak 60 – 80 ton per hektar yang ditebar dan dicampur tanah olahan. Untuk menghemat pemakaian pupuk kompos dapat juga dilakukan dengan jalan mengisi tiap-tiap lobang tanam di awal pertanaman sebanyak 0.5 – 1kg per tanaman. Pupuk sisipan selanjutnya dilakukan pada umur 2 – 3 bulan, 4 – 6 bulan, dan 8 – 10 bulan. Adapun dosis pupuk sisipan sebanyak 2 – 3 kg per tanaman. Pemberian pupuk kompos ini biasanya dilakukan setelah kegiatan penyiangan dan bersamaan dengan kegiatan pembubunan.
b. Pemupukan Konvensional
Selain pupuk dasar (pada awal penanaman), tanaman jahe perlu diberi pupuk susulan kedua (pada saat tanaman berumur 2-4 bulan). Pupuk dasar yang digunakan adalah pupuk organik 15-20 ton/ha. Pemupukan tahap kedua digunakan pupuk kandang dan pupuk buatan (urea 20 gram/pohon; TSP 10 gram/pohon; dan ZK 10 gram/pohon), serta K2O (112 kg/ha) pada tanaman yang berumur 4 bulan. Pemupukan juga dilakukan dengan pupuk nitrogen (60 kg/ha), P2O5 (50 kg/ha), dan K2O (75 kg/ha). Pupuk P diberikan pada awal tanam, pupuk N dan K diberikan pada awal tanam (1/3 dosis) dan sisanya (2/3 dosis) diberikan pada saat tanaman berumur 2 bulan dan 4 bulan. Pupuk diberikan dengan ditebarkan secara merata di sekitar tanaman atau dalam bentuk alur dan ditanam di sela-sela tanaman
5) Pengairan dan Penyiraman
Tanaman Jahe tidak memerlukan air yang terlalu banyak untuk pertumbuhannya, akan tetapi pada awal masa tanam diusahakan penanaman pada awal musim hujan sekitar bulan September;
6) Waktu Penyemprotan Pestisida
Penyemprotan pestisida sebaiknya dilakukan mulai dari saat penyimpanan bibit yang untuk disemai dan pada saat pemeliharaan. Penyemprotan pestisida pada fase pemeliharaan biasanya dicampur dengan pupuk organik cair atau vitamin-vitamin yang mendorong pertumbuhan jahe.

 
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. BANK TANI INDONESIA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger