KUPS Omong Kosong, Peternak Ponorogo Mengeluh Oleh : Muh Nurcholis | 25-Nov-2010, 14:01:04 WIB |
KabarIndonesia - Untuk
mendorong pelaku usaha yang bergerak di bidang pembibitan sapi,
pemerintah telah menetapkan skim kredit yang bersumber dari perbankan
melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.05/2009 tentang Kredit
Usaha Pembibitan Sapi (KUPS). Adanya KUPS tersebut, kiranya merupakan "angin segar" bagi pengembangan usaha pembibitan sapi. Karena itu diharapkan program swasembada daging sapi yang belum dilaksanakan pada tahun 2010 dapat direalisasikan akhir tahun 2015. Tetapi kenyataan tersebut bertolak belakang, apa yang dialami oleh 25 Kelompok Peternak se-Kabupaten Ponorogo yang tergabung dalam Asosiasi Peternak Sapi Raja Brahman (ASPIRA). Menurut Zainal Abidin selaku ketua Aspira saat ini anggota Aspira sulit mendapatkan dana dari Program KUPS. "Sebagai salah satu unsur penentu untuk mencapai Swasembada Daging Sapi 2014, penyediaan bibit sapi sudah saatnya mendapatkan perhatian yang lebih serius. Untuk itu pemerintah telah memfasilitasi pengembangan modal usaha pembibitan sapi melalui skim kredit khusus berupa Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS), yang merupakan insentif bagi para pelaku usaha pembibitan sapi, dan merupakan salah satu instrument penting dalam mencapai swasembada daging sapi," kata Zainal Abidin. KUPS merupakan program Skim Kredit Usaha Pembibitan Sapi dengan suku bunga bersubsidi yang disediakan oleh pemerintah untuk menciptakan tatanan iklim usaha yang mampu mendorong pelaku usaha bergerak di bidang pembibitan sapi. Dengan bunga 5 % pertahun dan selisih bunga komersial yang ditanggung pemerintah, usaha pembibitan sapi yang belum banyak dilakukan oleh pelaku usaha. Karena dinilai kurang menguntungkan dan memerlukan waktu yang lama, diharapkan akan tumbuh dan berkembang sehingga terjadi peningkatan populasi sapi. Dan tercipta lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Dia mencatat sejumlah bank yang bertugas menyalurkan KUPS adalah BRI, BNI, Bank Mandiri dan Bank Jatim. "Tetapi ternyata Bank BNI dan BRI yang ada di Ponorogo tidak mau menyalurkan KUPS," terangnya. Sebenarnya ia juga sudah mengajukan ke Bank Jatim tetapi juga belum ada tanda-tanda pencairan. "Sudah lebih dua bulan kita ajukan KUPS ke Bank Jatim tetapi belum ada kepastian jawaban," jelasnya. Pihaknya berharap kepada bank yang telah ditunjuk pemerintah melaksanakan program KUPS segera merealisasikan program tersebut. "Para peternak sudah terlalu antusias dengan program KUPS tersebut," jlentrehnya. Selain itu Aspira juga berharap kepada Pemkab Ponorogo ikut cawe-cawe atau turun tangan dalam merealisasikan KUPS di Kabupaten Ponorogo. "Bupati Ponorogo harus tanggap terhadap keluhan para peternak sapi di Bumi Reyog agar KUPS benar-benar nyata dinikmati peternak bukan sebatas gembar-gembor program belaka," tukasnya. (*) |
Posting Komentar