SELAMAT DATANG

google-site-verification: google277849732119d233.html

Gagasan Full Day School Menuai Polemik

 Gagasan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy tentang sistem "full day school" untuk pendidikan dasar (SD dan SMP), baik negeri maupun swasta, belakangan menimbulkan kontroversi dari banyak kalangan. 
Kalangan yang menolak beranggapan bahwa gagasan ini akan menimbulkan banyak kerugian kepada anak. 
Diantaranya, anak akan kehilangan aspek sosialnya, kehilangan kesempatan bermain yang dibutuhkan bagi psikologi anak dan akan menguras energi anak yang dampaknya malah akan membuat anak stres. 
 Sedangkan menteri beralasan bahwa gagasannya itu  agar anak tidak sendiri ketika orangtua mereka masih bekerja.
"Dengan sistem full day school ini secara perlahan anak didik akan terbangun karakternya dan tidak menjadi liar di luar sekolah ketika orangtua mereka masih belum pulang dari bekerja," katanya. 
Menurut dia, kalau anak-anak tetap berada di sekolah, mereka bisa menyelesaikan tugas-tugas sekolah sampai dijemput orangtuanya seusai jam kerja.
Selain itu, anak-anak bisa pulang bersama-sama orangtua mereka sehingga ketika berada di rumah mereka tetap dalam pengawasan, khususnya oleh orangtua.
Untuk aktivitas lain misalnya mengaji bagi yang beragama Islam, menurut Mendikbud, pihak sekolah bisa memanggil guru mengaji atau ustaz dengan latar belakang dan rekam jejak yang sudah diketahui. Jika mengaji di luar, mereka dikhawatirkan akan diajari hal-hal yang menyimpang.
"Nantinya memang harus ada payung hukumnya, yakni peraturan menteri (permen). Namun, untuk saat ini masih sosialisasi terlebih dahulu secara intensif," ujarnya.

"
Share this article :
 

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. BANK TANI INDONESIA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger